dinsdag, juni 20, 2006

mari berdialog!

Komunikasi Lewat Dialog

Terjemahan bebas dari materi oleh: Robert Rosell

Komunikasi dan berkomunikasi itu punya banyak kendala. Kendala inibiasa disebut dengan noise atau distorsi. Penyebabnya ada bermacam-macam. Ada yang teknis dan ada yang non teknis.

Berapa sering Andamencoba berkomunikasi dan terkendala oleh hal-hal yang non teknisseperti ini?
- Etnis;
- Ras;
- Gender;
- Generasi;
- Agama;
- Pangkat atau status;
- Kelompok atau golongan;
- Kesenjangan usia; dan sebagainya.

Semua itu, bisa mengganggu komunikasi Anda.Jika Anda seperti para praktisi HR alias Human Resources atau menjaditrainer profesional, Anda pasti bisa memahami bahwa aspek demografidi dalam perusahaan terus berubah dan berkembang.

Perubahan ini akanmenghasilkan berbagai tantangan baru dalam mencapai efektifitaskolaborasi dan komunikasi secara internal di dalam perusahaan atauorganisasi.Inilah tantangan terbesar orang-orang yang bergerak di dunia humanresources alias HR.

Mereka harus siap dengan semua jawaban atassetiap pertanyaan yang muncul dari kendala-kendala di atas. Dankegagalan dalam mengatasi semua kendala itu, adalah kemundurandalam budaya dan profitabilitas perusahaan.

Bagaimana menjembatani semua perbedaan persepsi di atas?Jawabannya ada pada keahlian yang sudah berumur tua tapi sempatdilupakan oleh manusia, yaitu dialog. Dan dialog, menjadi alatterbaik yang bisa membantu Anda, manakala Anda menghadapi kendalakomunikasi.Dialog itu penemuan purbakala. Berabad-abad lamanya ia dilupakan olehberbagai peradaban. Sampai kemudian, ia 'ditemukan kembali' olehDavid Bohm, seorang ahli fisika di London University.

Dan kini,dialog mendapat pengakuan kembali sebagai harta yang tak ternilaiharganya.

DIALOG BUKAN PERCAKAPAN

Dialog bukanlah percakapan, sebab ada aturan khusus di dalam dialog,yang tidak digunakan dalam percakapan yang biasa.

DIALOG BUKAN NEGOSIASI

Sebab Anda tidak sedang mencoba mencapai secara langsung, keputusanatau kesepahaman tertentu dengan lawan bicara Anda.

DIALOG BUKAN DEBAT

Di dalam debat, setiap pihak yang berdebat meyakini bahwa posisinyaadalah benar. Artinya, posisi lawan bicara adalah salah. Di dalamdialog, setiap pihak yang terlibat akan menerima informasi yangberharga dan pada saat yang sama, sama-sama mencoba memahami posisilawan bicara.Di dalam debat, Anda mendengar dan mencari, apa-apa yang salah dariargumentasi lawan bicara Anda.

Dengan begitu Anda berkeinginan untukmengkonternya dan menunjukkan betapa benarnya posisi Anda. Di dalamdialog, Anda harus mendengar apa yang benar dari argumentasi lawanbicara Anda, untuk lebih memahami dan mengerti posisinya. Lebih jauhlagi, Anda mencari tahu apa-apa yang bisa Anda pelajari dariperspektif yang berbeda.Di dalam debat, Anda mempertahankan sudut pandang Anda sendiri, danmengkritisi sudut pandang lawan bicara. Di dalam dialog, Anda mengujisemua sudut pandang -- sudut Anda dan sudut lawan bicara Anda, untukmencari tahu apa yang bisa Anda berdua pelajari.

Anda menunda'penghakiman' Anda, dan mencoba melihat segala sesuatu dengan carayang baru.Di dalam debat, tujuan Anda adalah menang. Di dalam dialog, tidak adayang menang dan tidak ada yang kalah. Sasarannya adalah salingmengerti.

KAPAN PERLU DIALOG

Dialog bukan alat komunikasi yang universal untuk segala situasi.Jika Anda sudah punya cara lain yang lebih sederhana dan bisaberfungsi dengan baik, Anda tidak perlu berdialog. Dengan kata lain,dialog adalah pilihan terakhir dalam berkomunikasi. Jika hanya denganmengangguk atau menggeleng sudah cukup, untuk apa membuka mulut?

Dialog menjadi alat yang sangat berarti untuk membangun rasa salingmenghormati di antara sesama kolega. Di suatu organisasi, atau disuatu perusahaan. Dengan rasa saling menghormati itu, apa-apa yangmenjadi tujuan perusahaan dan organisasi, bisa tercapai denganefektif.

DI MANA BERDIALOG

Pada hampir semua kasus, hasil terbaik dari dialog bisa diperolehdengan dialog yang diselenggarakan di luar tempat kerja, alias off-site dialog. Ini bisa menghindari kecurigaan, judgement atau salahpersepsi.

BUKAN TENTANG KENDALA

Semua ini bukanlah persoalannya:- Etnis;- Ras;- Gender;- Generasi;- Agama;- Pangkat atau status;- Kelompok atau golongan;- Kesenjangan usia; dan sebagainya.Dasar dari proses dialog tidak terkait langsung dengan semua kendalaitu. Dialog bisa dilangsungkan antara dua orang atau antar kelompok.Bahkan, dialog bisa dilakukan tanpa fasilitator, walaupun fasilitatorprofesional biasanya bisa membuat proses dialog menjadi lebihefektif, khususnya untuk dialog dalam kelompok besar.

ENAM ATURAN DASAR BERDIALOG

1. Bersikap terbuka dan menunda 'penghakiman' - jangan menyalahkansudut pandang lawan dialog;
2. Pisahkan proses dialog dari proses pengambilan keputusan - dialogmendahului pengambilan keputusan, negosiasi atau tindakan;
3. Bicaralah atas nama diri Anda sendiri, tidak mewakili orang lain,dan perlakukan orang lain setara dan seimbang;
4. Dengarkan mereka dengan empati - buat mereka tahu bahwa Andamendengarkan dan punya perhatian;
5. Carilah persamaan-persamaan - yaitu wilayah-wilayah poin yang Andajuga bisa menyetujuinya;
6. Cari asumsi-asumsi yang tersembunyi, lalu kemukakan dengan bijak -apalagi, jika itu ada di dalam diri Anda sendiri.Aturan dasar berdialog di atas, bisa dikategorikan ke dalam tigakelompok besar aktivitas yaitu:- Menahan diri;- Mendengarkan;- Menemukan.

MENAHAN DIRI

Tahan diri Anda dari judgement, mengambil keputusan sepihak ataumempermasalahkan status. Lupakan sementara, apa saja yang ada didalam kepala Anda tentang mereka, untuk membuka kemungkinan munculnyaberbagai hal yang belum Anda ketahui sebelumnya. Dengan begini, Andaakan memahami sudut pandang orang lain. Lupakan dulu status Anda,sebab orang lain akan memcoba melihat konsekuensi berdasarkan statusAnda. Apalagi, jika jabatan Anda cukup tinggi. Ingatkan merekatentang status Anda, hanya jika dialog usai dan telah tiba saatnyauntuk mengambil keputusan.

MENDENGARKAN

Mendengar adalah untuk mencari tahu pemahaman di belakang semuaposisi dan perspektif yang berbeda. Dengarlah dengan aktif.Konfirmasikan hal-hal yang Anda kurang memahaminya. Dengar tanpamemformulasikan respon. Sebab, itulah yang terjadi dalam debat ataunegosiasi.

Anda tidak perlu meyakinkan mereka tentang perspektifAnda. Anda hanya perlu menunjukkan bahwa Anda mendengar dan punyaperhatian. Mereka akan terbuka dan merasa nyaman. Dan mereka akanberhenti, jika merasa ada perbedaan dalam hal keyakinan, tata nilaidan perasaan.

MENEMUKAN

Bertanyalah untuk menemukan dan mengklarifikasi apa yang Anda dengar,dan yakinkan bahwa Anda memang mengerti. Temukan berbagai asumsi yangtersembunyi. Dialog adalah alat terbaik untuk memunculkannya kepermukaan. Dan asumsi yang tersembunyi, biasanya berakar padaketidakpahaman dan ketidakpercayaan. Membuatnya tidak tersembunyilagi, akan memperbaiki tingkat pengertian dan penghargaan, danmengarah pada berbagai kemungkinan baru yang lebih baik.Berkomunikasilah untuk saling mengisi, dan berdialog jika mentok.

Source: milis bicara